PREDIKSI BELANDA VS KOSTA RIKA - Belanda akan menghadapi kuda hitam Kosta Rika di Arena Fonte Nova, Salvador, dalam pertarungan memperebutkan satu tiket ke semi final di Arena Fonte Nova, Salvador, Minggu (6/7) dini hari WIB. Belanda cukup bersahabat dengan venue pertandingan karena di tempat ini pulalah, tim Oranje menghancurkan Spanyol 5-1.
Satu hal menarik dan menjadi catatan sejarah, untuk pertama kalinya delapan tim yang berlaga di babak perempat final merupakan juara grup. Belanda ini merupakan juara grup B dengan nilai 9. Raihan sempurna yang menunjukkan kualitas mereka lantaran lawan yang dihadapi tidaklah mudah, Spanyol, Australia, dan Cile.
Demikian halnya dengan Kosta Rika yang memuncaki grup D. Ketika turnamen belum berlangsung, pengamat maupun penikmat sepak bola di seluruh penjuru dunia memberi predikat grup ini sebagai grup neraka dengan bercokolnya tiga negara yang pernah menjadi juara dunia, Uruguay, Italia, dan Inggris.
Tidak ada yang membicarakan Kosta Rika. Tapi, kondisi tersebut justru menghilangkan beban di pundak Brian Ruiz dan kawan-kawan hingga bisa tampil trengginas. Mengalahkan Uruguay dan Italia, kemudian bermain imbang melawan Inggris cukup untuk menjadikan mereka sebagai juara grup dengan torehan 7 angka.
Punya kesamaan taktik
Kedua tim ini belum pernah bertemu sekalipun. Jadi, di pertandingan pertama antar keduanya ini, tak ada faktor sejarah yang melingkupi keduanya. Tetapi, jelas jika keduanya ingin saling mengalahkan.
Kosta Rika jelas menjadi kejutan di turnamen kali ini. Jorge Luis Pinto berhasil meracik skema permainan yang tepat untuk skuat yang notabene pas-pasan alias tidak banyak pemain bintang yang ada di timnya. Tak ada prestasi mentereng pula dalam sejarah sepak bola Kosta Rika. Lolosnya mereka ke perempat final setelah menang adu penalti atas Yunani merupakan capaian terbaik. Sebelumnya prestasi terbaik mereka adalah melaju ke perdelapan final Piala Dunia 1990.
Kekuatan utama Kosta Rika adalah bagaimana cara mereka bertahan dan melancarkan serangan balik yang mematikan. Dari empat pertandingan, lima gol sudah dilesakkan dan hanya dua gol yang diperbolehkan masuk ke gawang mereka. Dengan pakem formasi 5-4-1, Kosta Rika memang lebih banyak menunggu. Penguasaan bola mereka selalu kalah di babak penyisihan maupun saat melawan Yunani.
REUTERS/Paulo WhitakerREUTERS/Paulo Whitaker
Hanya di babak pertama perdelapan final mereka sempat menguasai bola lebih banyak dibanding lawannya, tapi di babak kedua memburuk dengan jumlah umpan mereka turun hampir 75% terutama pasca dikeluarkannya Oscar Duarte. Beruntung sepuluh pemain mereka bisa mengimbangi Yunani.
Hal serupa juga dimiliki oleh Belanda. Keduanya memang punya kesamaan taktik dasar. Belanda yang mengejutkan dengan meninggalkan pola dasar 4-3-3 menjadi 5-3-2, membuat mereka selalu kalah dalam hal penguasaan bola di babak grup. Baru saat bertemu Meksiko yang memilih bertahan, tim Oranje unggul penguasaan bola. Tetapi, keunggulan Belanda selain punya skuat yang sudah lebih teruji di kancah sepak bola dunia, variasi formasinya bisa diubah sesuai kebutuhan.
Ketika taktik yang diterapkan mengalami jalan buntu, saat istirahat pendinginan di menit 75 pertandingan melawan Meksiko, Van Gaal melakukan perubahan formasi menjadi 4-3-3. Dengan pola yang identik dengan total football khas Belanda itu mereka bisa menciptakan lebih banyak peluang. Menggeser Arjen Robben ke sisi kanan penyerangan serta pemain serba bisa Dirk Kuyt yang kerap berubah posisi belakang ke depan dan sebaliknya terbukti ampuh membongkar tembok tim Sombrero.
Ketinggalan 0-1 hingga menit 85, Belanda berhasil membalikkan kedudukan menjadi 2-1 berkat gol Sneijder di menit 88 dan penalti Klass Jan Huntelaar di menit keempat injury time.
(AP Photo/dapd/Nigel Treblin)(AP Photo/dapd/Nigel Treblin)
Jadi, pertandingan antara Belanda melawan Kosta Rika ini akan menarik. Sejauh ini Oscar Tabarez, Cesare Prandelli, Roy Hodgson, serta Fernando Santos gagal menembus pertahanan yang diatur oleh Luis Pinto, apakah Van Gaal bisa menyiapkan anti strategi sang lawan?
Belanda lebih berpengalaman dan punya variasi skema serangan
Tentu semua pendukung Belanda berharap kejeniusan Van Gaal kembali hadir. Belanda sudah sempat menghadapi lawan yang kuat bertahan seperti Meksiko. Kosta Rika punya pertahanan yang sama kuatnya dan mereka juga punya kiper jempolan, Keylor Navas yang kualitasnya bisa dibandingkan dengan kiper Meksiko, Guilermo Ochoa.
Salah satu aksi terbaiknya adalah saat menggagalkan penalti Theofanis Gekas yang membuat Kosta Rika mengungguli Yunani. Satu hal yang lebih baik di tim Kosta Rika ini adalah meski menempatkan lima pemain belakang, mereka bisa melakukan jebakan off-side dengan sangat baik dan mampu mengisolir penyerang lawan untuk memperoleh ruang dan dukungan dari rekan setimnya.
Belanda tentu layak diunggulkan lantaran mereka lebih berpengalaman dan punya variasi skema serangan yang lebih banyak dibandingkan Kosta Rika, juga oleh lawan yang pernah dikalahkan The Ticos, julukan Kosta Rika. Belanda bisa bermain dengan 5-3-2, 4-3-3, maupun 4-2-3-1 dengan sama baiknya dan didukung kualitas pemain yang bisa bermain dalam berbagai formasi tersebut.
Satu lagi keunggulan Belanda adalah semangat dan daya juang mereka sudah terbukti. Tidak ada rasa frustasi meski hampir sepanjang pertandingan kesulitan menembus pertahanan Meksiko. Berbeda dengan Kosta Rika yang sempat kehilangan konsentrasi di menit terakhir saat lawan Yunani. Itu langsung menyebabkan Socratis Papastathopoulos berhasil menyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu dan adu penalti.
Hanya saja, Van Gaal perlu memutar otak setelah salah satu pemain andalannya akan absen. Nigel de Jong dipastikan absen dan sudah harus mengakhiri Piala Dunia lebih dulu dibanding rekan-rekannya setelah mengalami cedera pangkal paha saat menghadapi Meksiko. Dia hanya bermain sembilan menit hingga akhirnya digantikan oleh Bruno Martins Indi. Kehilangan gelandang AC Milan ini jelas merupakan kerugian besar bagi Lous Van Gaal yang selalu mempercayakan satu tempat di lini tengah baginya untuk menemani Wesley Sneijder dan Jonathan De Guzman.
REUTERS/Brian SnyderREUTERS/Brian Snyder
Memphis Depay atau Bruno Martins Indi berpeluang untuk menggantikan tempat yang ditinggakan De Jong. Tergantung strategi apa yang akan diturunkan oleh Van Gaal mengingat selama Piala Dunia, pelatih yang sudah menandatangani kontrak dengan Manchester United tersebut kerap melakukan perubahan strategi tergantung lawan yang dihadapi.
Sementara Kosta Rika dipastikan kehilangan Oscar Duarte yang memperoleh kartu merah saat melawan Yunani. Kehilangan Duarte akan sangat berarti bagi Kosta Rika, seperti terlihat ketika melawan Yunani, dari sebelumnya menguasai permainan dibalik terus tertekan. Tapi, berkat kegigihan pemainnya, meski hanya bermain dengan 10 pemain selama hampir satu jam, Kosta Rika tetap bisa mengimbangi lawan dan tak mudah dikalahkan.
Belanda layak menjadi favorit. Kejeniusan Louis Van Gaal akan diuji kembali untuk membongkar strategi yang disiapkan oleh Jorge Luis Pinto. Satu hal yang perlu diingat Van Gaal, dia perlu tetap pragmatis dan tidak tergoda untuk bermain terbuka sejak menit awal jika ingin melaju ke semi final karena lengah sedikit Brian Ruiz dan Joel Campbell akan menghukum mereka.
Perkiraan susunan pemain:
Belanda 5-3-2: Jasper Cillessen; Ron Vlaar, Bruno Martins Indi, Stefan de Vrij, Daley Blind, P. Verhaegh; Jonathan de Guzman, Dirk Kuyt, Wesley Sneijder; Arjen Robben, Robin Van Persie.
Kosta Rika 5-4-1: Keylor Navas; C. Gamboa, G. Gonzales, Michael Umana, Junior Diaz, Johnny Acosta; Celso Borges, Yeltsin Tejeda, Christian Bolanos, Brian Ruiz; Joel Campbell.
Satu hal menarik dan menjadi catatan sejarah, untuk pertama kalinya delapan tim yang berlaga di babak perempat final merupakan juara grup. Belanda ini merupakan juara grup B dengan nilai 9. Raihan sempurna yang menunjukkan kualitas mereka lantaran lawan yang dihadapi tidaklah mudah, Spanyol, Australia, dan Cile.
Demikian halnya dengan Kosta Rika yang memuncaki grup D. Ketika turnamen belum berlangsung, pengamat maupun penikmat sepak bola di seluruh penjuru dunia memberi predikat grup ini sebagai grup neraka dengan bercokolnya tiga negara yang pernah menjadi juara dunia, Uruguay, Italia, dan Inggris.
Tidak ada yang membicarakan Kosta Rika. Tapi, kondisi tersebut justru menghilangkan beban di pundak Brian Ruiz dan kawan-kawan hingga bisa tampil trengginas. Mengalahkan Uruguay dan Italia, kemudian bermain imbang melawan Inggris cukup untuk menjadikan mereka sebagai juara grup dengan torehan 7 angka.
Punya kesamaan taktik
Kedua tim ini belum pernah bertemu sekalipun. Jadi, di pertandingan pertama antar keduanya ini, tak ada faktor sejarah yang melingkupi keduanya. Tetapi, jelas jika keduanya ingin saling mengalahkan.
Kosta Rika jelas menjadi kejutan di turnamen kali ini. Jorge Luis Pinto berhasil meracik skema permainan yang tepat untuk skuat yang notabene pas-pasan alias tidak banyak pemain bintang yang ada di timnya. Tak ada prestasi mentereng pula dalam sejarah sepak bola Kosta Rika. Lolosnya mereka ke perempat final setelah menang adu penalti atas Yunani merupakan capaian terbaik. Sebelumnya prestasi terbaik mereka adalah melaju ke perdelapan final Piala Dunia 1990.
Kekuatan utama Kosta Rika adalah bagaimana cara mereka bertahan dan melancarkan serangan balik yang mematikan. Dari empat pertandingan, lima gol sudah dilesakkan dan hanya dua gol yang diperbolehkan masuk ke gawang mereka. Dengan pakem formasi 5-4-1, Kosta Rika memang lebih banyak menunggu. Penguasaan bola mereka selalu kalah di babak penyisihan maupun saat melawan Yunani.
REUTERS/Paulo WhitakerREUTERS/Paulo Whitaker
Hanya di babak pertama perdelapan final mereka sempat menguasai bola lebih banyak dibanding lawannya, tapi di babak kedua memburuk dengan jumlah umpan mereka turun hampir 75% terutama pasca dikeluarkannya Oscar Duarte. Beruntung sepuluh pemain mereka bisa mengimbangi Yunani.
Hal serupa juga dimiliki oleh Belanda. Keduanya memang punya kesamaan taktik dasar. Belanda yang mengejutkan dengan meninggalkan pola dasar 4-3-3 menjadi 5-3-2, membuat mereka selalu kalah dalam hal penguasaan bola di babak grup. Baru saat bertemu Meksiko yang memilih bertahan, tim Oranje unggul penguasaan bola. Tetapi, keunggulan Belanda selain punya skuat yang sudah lebih teruji di kancah sepak bola dunia, variasi formasinya bisa diubah sesuai kebutuhan.
Ketika taktik yang diterapkan mengalami jalan buntu, saat istirahat pendinginan di menit 75 pertandingan melawan Meksiko, Van Gaal melakukan perubahan formasi menjadi 4-3-3. Dengan pola yang identik dengan total football khas Belanda itu mereka bisa menciptakan lebih banyak peluang. Menggeser Arjen Robben ke sisi kanan penyerangan serta pemain serba bisa Dirk Kuyt yang kerap berubah posisi belakang ke depan dan sebaliknya terbukti ampuh membongkar tembok tim Sombrero.
Ketinggalan 0-1 hingga menit 85, Belanda berhasil membalikkan kedudukan menjadi 2-1 berkat gol Sneijder di menit 88 dan penalti Klass Jan Huntelaar di menit keempat injury time.
(AP Photo/dapd/Nigel Treblin)(AP Photo/dapd/Nigel Treblin)
Jadi, pertandingan antara Belanda melawan Kosta Rika ini akan menarik. Sejauh ini Oscar Tabarez, Cesare Prandelli, Roy Hodgson, serta Fernando Santos gagal menembus pertahanan yang diatur oleh Luis Pinto, apakah Van Gaal bisa menyiapkan anti strategi sang lawan?
Belanda lebih berpengalaman dan punya variasi skema serangan
Tentu semua pendukung Belanda berharap kejeniusan Van Gaal kembali hadir. Belanda sudah sempat menghadapi lawan yang kuat bertahan seperti Meksiko. Kosta Rika punya pertahanan yang sama kuatnya dan mereka juga punya kiper jempolan, Keylor Navas yang kualitasnya bisa dibandingkan dengan kiper Meksiko, Guilermo Ochoa.
Salah satu aksi terbaiknya adalah saat menggagalkan penalti Theofanis Gekas yang membuat Kosta Rika mengungguli Yunani. Satu hal yang lebih baik di tim Kosta Rika ini adalah meski menempatkan lima pemain belakang, mereka bisa melakukan jebakan off-side dengan sangat baik dan mampu mengisolir penyerang lawan untuk memperoleh ruang dan dukungan dari rekan setimnya.
Belanda tentu layak diunggulkan lantaran mereka lebih berpengalaman dan punya variasi skema serangan yang lebih banyak dibandingkan Kosta Rika, juga oleh lawan yang pernah dikalahkan The Ticos, julukan Kosta Rika. Belanda bisa bermain dengan 5-3-2, 4-3-3, maupun 4-2-3-1 dengan sama baiknya dan didukung kualitas pemain yang bisa bermain dalam berbagai formasi tersebut.
Satu lagi keunggulan Belanda adalah semangat dan daya juang mereka sudah terbukti. Tidak ada rasa frustasi meski hampir sepanjang pertandingan kesulitan menembus pertahanan Meksiko. Berbeda dengan Kosta Rika yang sempat kehilangan konsentrasi di menit terakhir saat lawan Yunani. Itu langsung menyebabkan Socratis Papastathopoulos berhasil menyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu dan adu penalti.
Hanya saja, Van Gaal perlu memutar otak setelah salah satu pemain andalannya akan absen. Nigel de Jong dipastikan absen dan sudah harus mengakhiri Piala Dunia lebih dulu dibanding rekan-rekannya setelah mengalami cedera pangkal paha saat menghadapi Meksiko. Dia hanya bermain sembilan menit hingga akhirnya digantikan oleh Bruno Martins Indi. Kehilangan gelandang AC Milan ini jelas merupakan kerugian besar bagi Lous Van Gaal yang selalu mempercayakan satu tempat di lini tengah baginya untuk menemani Wesley Sneijder dan Jonathan De Guzman.
REUTERS/Brian SnyderREUTERS/Brian Snyder
Memphis Depay atau Bruno Martins Indi berpeluang untuk menggantikan tempat yang ditinggakan De Jong. Tergantung strategi apa yang akan diturunkan oleh Van Gaal mengingat selama Piala Dunia, pelatih yang sudah menandatangani kontrak dengan Manchester United tersebut kerap melakukan perubahan strategi tergantung lawan yang dihadapi.
Sementara Kosta Rika dipastikan kehilangan Oscar Duarte yang memperoleh kartu merah saat melawan Yunani. Kehilangan Duarte akan sangat berarti bagi Kosta Rika, seperti terlihat ketika melawan Yunani, dari sebelumnya menguasai permainan dibalik terus tertekan. Tapi, berkat kegigihan pemainnya, meski hanya bermain dengan 10 pemain selama hampir satu jam, Kosta Rika tetap bisa mengimbangi lawan dan tak mudah dikalahkan.
Belanda layak menjadi favorit. Kejeniusan Louis Van Gaal akan diuji kembali untuk membongkar strategi yang disiapkan oleh Jorge Luis Pinto. Satu hal yang perlu diingat Van Gaal, dia perlu tetap pragmatis dan tidak tergoda untuk bermain terbuka sejak menit awal jika ingin melaju ke semi final karena lengah sedikit Brian Ruiz dan Joel Campbell akan menghukum mereka.
Perkiraan susunan pemain:
Belanda 5-3-2: Jasper Cillessen; Ron Vlaar, Bruno Martins Indi, Stefan de Vrij, Daley Blind, P. Verhaegh; Jonathan de Guzman, Dirk Kuyt, Wesley Sneijder; Arjen Robben, Robin Van Persie.
Kosta Rika 5-4-1: Keylor Navas; C. Gamboa, G. Gonzales, Michael Umana, Junior Diaz, Johnny Acosta; Celso Borges, Yeltsin Tejeda, Christian Bolanos, Brian Ruiz; Joel Campbell.